Komunikasi

KOMUNIKASI adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".

Manusia dan Harapan

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.

Manusia dan Pandangan Hidup

Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

Penderitaan

Pada saat ini masih saja banyak pengemis-pengemis, gelandangan, dan pemulung di sekitar kita. Bahkan jumlahnya tidak sedikit seperti yang kita kira, hampir di setiap sudut jalan banyak kita lihat mereka dengan penuh harapan dalam pekerjaan yang mereka lakukan tersebut.

Keadilan

Al- 'Adl (Tuhan Yang Maha Adil) Allah menyifatkan diri-Nya sebagai sifat mubalaghah, yakni bersifat adil yang sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya.

HoloLens 'Kacamata Hologram'

Hololens merupakan teknologi komputasi yang dikembangkan oleh microsoft, mengadofsi bentuk kacamata seperti google glass, tetapi desainya sangat berbeda, hololens dapat menunjukkan berbagai informasi dalam bentuk 3D, yang hanya dapat dilihat oleh penggunanya.

Minggu, 15 November 2015

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN
Judul ”Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Kemiskinan” memberi petunjuk adanya suatu yang inheren, mungkin permasalahan ialah adanya kontinuitas dan perubahan, harmoni atau disharmoni. Tidak mungkin masalah ini akan melihat masa lampau atau masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, dan dapat melibatkan perdebatan semantika.
1.         ILMU PENGETAHUAN
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan(objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
Ilmu pengetahuan itu sendiri mencakup ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial dan kemanusian, dan sebagai apa yang disebut generic meliputi segala usaha penelitian dasar dan terapan serta pengembangannya. Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk menerapkan secara praktisi pengetahuan ilmiah. Pengembangan diartikan sebagai penggunaan sistematis dari pengetahuan yang diperoleh penelitian untuk keperluan produksi bahan-bahan, cipta rencana sistem metode atau proses yang berguna, tetapi yang tidak mencakup produksi atau engineeringnya.
2.         TEKNOLOGI
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi. ”secara konvensional mencangkup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani.”
Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional kemiskinan. Maka ada interrelasi, interaksi dan interdependensi antara kemiskinan dan sistem atau subsistem “ilmu pengetahuan dan teknologi”. 
Dengan semakin meningkatnya teknologi, tempat proses perubahan itu tidak dapat dipandang “normal” lagi, dan tercapailah akkstern maupun intern (psikologis) yang merupakan kekuatan sosial yang kurang mendalam dipahami.

3.         ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau norma. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebisaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilu pengetahuan dan teknologi. Masalah nilai kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, menyangkut perdebatan sengit dalam menduduk perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu dan teknologi.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses dan sebagai paradigma etika. Ilmu dipandang sebagai proses karen ilmu merupakan hasil dari kegiatan sosial, yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakunya baik secara individu atau kelompok. Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umum dan universal sifatnya.
 Ilmu adalah diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atau epistemologi. Jadi epistemologi ilmu terjamin dalam kegiatan metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kegiatan menyusun tubuh pengetahuan yang bersifat logis. Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu : ontologis, epistemologis dan aksiopologis.
4.         KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bbangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cerita-cerita menciptakan masyarakat adil dan makmur.
Garis kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengarihi oleh tiga hal :
1)      Persepsi manusian terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2)      Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3)      Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Atas dasar ukurannya ini maka mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan  memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.       Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan
b.      Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha
c.       Tingkat pendidikan mereka rendah
d.      Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
e.      Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikategorikan kedalam tiga unsur :
1)      Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2)      Kemiskinan yang disebabkan olem bencana alam
3)      Kemiskinan buatan



Minggu, 08 November 2015

Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan


1.  MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
A.   PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama. Kelompok manusia yang di maksud di atas yang belum terorganisasikan mengalami proses yang fudamental, yaitu :
a)      Adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota
b)      Timbul perasaan berkelompok secara lambat laun atau I esprit de cerpa.
Proses ini biasanya tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota kelompok dalam suasana trial and error. Dari uraian tersebut di atas dapat kita lihat bahwa masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit. Dalam arti luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan , bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain : kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup masyarakat. Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagi berikut :
a)      Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
b)      Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu
c)  Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
1)      Masyarakat paksaan, misalnya : negara, masyarakat tawanaan dan lain-lain
2)      Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
(a)   Masyarakat natuur, yaitu masyarakat yang terdiri dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian karena hubungan daarah atau keturunan.
(b) Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya : koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.

B.   MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ada  beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu
1)        Kehidupan keagamaan berkurang bila di bandingkan dengan kehidupan keagamaan di dasa.
2)      Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3)     Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-bats yang nyata.
4)      Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5)      Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
6)    Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan –kebutuhan seorang individu.
7)   Perrubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

C.   PEDESAAN DESA DAN KOTA
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota.
Ciri-ciri tersebut antara lain :
1)      Jumlah dan kepadatan penduduk
2)      Lingkungan hidup
3)      Mata pencaharian
4)      Corak kehidupan sosial
5)      Stratifikasi sosial
6)      Pola interaksi sosial
7)      Solidaritas sosial
8)      Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional
Meskipun tidak ada ukuran pasti, kota memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa. Hal ini mempunyai kaitan erat dengan kepadatan penduduk, yaitu jumlah penduduk yang tinggal pada suatu luas wilayah tertentu, misalnya saja jumlah per KM (kilometer persegi) atau jumlah per hektar. Kepadataan penduduk ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap pola pebangunaan perumahan. Di desa jumlah penduduk sedikit, tanah untuk keperluan perumahan cenderung ke arah horisontal, jarang ada bangunan rumah bertingkat.

2.  HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembagunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dn obat-obatan pembasmi hama pertaniaa, obat-obataan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.

3.  ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Untuk menunjang aktivitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tentram dan nyaman pada warganya, kota dihadapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai akibat aktivitas warganya. Dengan kata lain kota harus berkembang.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen-komponen yang membentuk struktur kota tersebut.

4.  MASYARAKAT PEDESAAN
A.   PENGERTIAN DESA/PEDESAAN
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Dengan ciri-cirinya sebagai berikut :
a)        Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa
b)        Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c)        Cara berusaha(ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam.
Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain sbagai berikut :
a)        Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya
b)        Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
c)        Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
d)        Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama dan adat-istiadat
B.   HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN
Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencarian yang bersifat agraris. Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakan yang adem ayem, sehingga oleh warga kota dianggap sebagai tempat untuk melepas lelah dri segala kesibukan, keramaian.
Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, khususnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan sosial.
Dalam hal ini kita sering jumpai gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
1)      Konflik (Pertengkaran)
2)      Kontavers (Pertentangan)
3)      Kompetesis (Persiapan)
4)      Kegiatan pada masyarakat pedesaan

C.   SISTEM NILAI BUDAYA PETANI INDONESIA
Para ahli disinyalir bahwa di kalangan petani pedesaan ada suatu cara berfikir dan mentalitas yang hidup dan bersifat religio-magis. Mentalitas para petani seperti di atas perlu dikaji dan diadakan penelitian dan pembahasan secara ilmiah dan mendalam agar dapat diarahkan kepada keberhasilan pembagunan yang sekarang ini sedang giat-giatnya kiita laksanakan.

D.   UNSUR-UNSUR DESA
Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
Penduduuk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencharian penduduk desa setempat.
Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Jadi menyangkut seluk-beluk kehidupan masyarakat desa.
Ketiga unsur desa ini tidak lepas satu sama liannya, artinya tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan. Unsur daerah, penduduk dan tata kehidupan merupakan suatu kesatuan hidup atau “living unit”.

E.    FUNGSI DESA
Pertama, dalam hubungan dengan kota, maka desa yang merupakan “Hinterland” atau daerah dukung berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, di samping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan bahan makanaan lain yang berasal dari hewan.
Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfugsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
Ketiga, dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan dll
5.  URBANISASI DAN URBANISME
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahawa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Dua aspek menyangkut proses urbanisasi, yaitu :
·         Perubahanya masyarakat desa menjadi masyarakat kota
·     Bertambahnya penduduk kota yang disebabakan oleh mengalinya penduduk yang berasal dari desa-desa
6.  PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DENGAN MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat pedesaan kehidupannya berbeda dengan masyarakat perkotaan. Perbedaan-perbedaan ini berasal dari adanya perbedaan yang mendasar dari keadaan lingkungkungan, yang mengakibatkan adanya dampak terhadap personalitas dan segi-segi kehidupan.

Ciri-ciri dari kedua masyarakat tersebut, dapat ditelusuri dalam hal lingkungan umumnya dan orientasi terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan penduduk, homogenitas-heterogenitas, diferensiasi sosial, pelapisan sosial, mobilitas sosial, interaksi sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan, ukuran kehidupan, solidaritas sosial, dan nilai atau sistem nilainya.

Minggu, 01 November 2015

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


1.    PELAPISAN SOSIAL
A.       PENGERTIAN
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tertentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Bertapa individu dan masyarakat adalah komplementer dapat kita lihat dari kenyataan, bahwa :
a.    Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya
b.   Individu mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan(berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakatnya.
Setelah itu kita mengerti bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial, marilah kita pelajari apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial atau pelapisan masyarakat.
Istilah stratifikasi atau stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN. Karena itu sosial stratification sering diterjemahkan dengan pelapisan masyarakat. Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan(status) yang sama menurut ukuran masyarakatnya. Dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
Pitirim A. Sorokin memberikan definisi pelapisan masyarakat sebagai berikut : “Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat(hierarchis)”.
Lebih lengkap lagi batasan yang dikemukakan oleh theodorson dkk di dalam dictionary of sociology, oleh mereka dikatakan sebagai berikut :”Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam sistem sosial(dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan”.
Masyarakat yang berstratifikasi sering dilukiskan sebagai suatu kerucut atau primida, di mana lapisan bahwa adalah paling lebar dan lapisan ini menyempit ke atas.
B.       PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno.
Di dalam organisasi masyarakat primitif pun di mana belum mengenai tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
1)   Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
2)  Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki  hak-hak istimewa
3)    Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
4)  Adanya orang-orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan hukum(cutlaw men)
5)    Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri
6)    Adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum

Jika kita tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak berlapis-lapis di antara masyarakat yang primitif, maka lebih tidak mungkin lagi untuk menemukannya di dalam masyarakat yang telah maju/berkembang. Di dalam masyarakat pertanian dan khususnya di dalam masyarakat industri pelapisan masyarakat.

C.       TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
·  Terjadinya dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesenjangan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu.tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya.pengkuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
·   Terjadi dengan disengaja
     Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditunjukan untuk mengjar tujuan bersama. Di dalam pelaapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secar verbal maupun horisontal. Di dalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem,ialah :
1) Sistem fungsional merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat
2)   Sistem skalar merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas
D.   PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
1)   Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
  Di dalam sistem ini pemindahaan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Masyarakat terbagi ke dalam: Kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya,kasta sudra, paria
2)    Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
   Di dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya.
E.   BEBERAPA TEORI TENTANG PELAPISAN SOSIAL
Bentuk konkrit dari pada pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada sementara sarjana yang meninjau bentuk pelapisan masyarakat hanya berdasarkan salah satu aspek saja misalnya aspek ekonomi, atau aspek politik saja, tetapi sementara itu ada pula yang melihatnya melalui  berbagai  ukuran secara komprehensif.
Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini :
1)   Masyarakat terdiri dari kelas atas(upper class) dan kelas bawah(lower class)
2)  Masyarakat terdiri dari tiga kelas ialah kelas atas(upper class), kelas menengah(middle class), dan kelas ke bawah(lower class)
3)  Sementara itu ada pula sering kita dengar : kelas atas(upper class), kelas menengah(middle class), kelas menengah ke bawah(lower middle class) dan kelas bawah(lower class)
Pada umumnya golongan yang memduduki kelas bawah jumlah orangnya lebih banyak dari pada kelas menengah, demiikian seterusnya semakin tinggi golongannya semakin sedikit orangnya. Dengan demikian sistem pelapisan masyarakat itu mengikuti bentuk piramida.
2.       KESAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan antara manusian dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyaraat maupun terhadap pemerintah dan negara. Beberapa hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam undang-undang(konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi. Untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban ini dengan bebas dari rasa takut perlu adanya jaminan, dan yang mampu memberi jaminan adalah pemerintah yang kuat dan berwibawa.
1)    PERSAMAAN HAK
Adanya kekuasaan negara seolah-olah hak individu lambat-laun dirasakan sebagai suatu yang mengganggu, karena di dalam kekuasaan negara itu berkembang, terpaksalah ia memasuki lingkungan hak manusia pribadi dan berkuranglah pula laus batas hak-hak yang memiliki individu itu. Dan disilnilah timbul persengketan pokok antara dua kekuasaan itu secara porinsip, yaitu kekuasaan manusia yang berwujud dalam hak-hak dasar beserta kebebasan asasi yang selama itu dimilikinya dengan leluasa, dan kekuasaan yang melekat pada organisasi baru dalam bentuk masyarakat yang merupakan negara tadi.
2)    PERSAMAAN DERAJAT DI INDONESIA
Dalam undang-undang dasar 1945 mengenai hak dan kebebasan yang berkaitan dengan adanya persamaan derajat dan hak juga terantum dalam pasal-pasal secara jelas. Sebagaimana kita ketahui  negara republik indonesia menganut asas bahawa setiap warga negara tanpa kecualinya memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan, dan ini sebagai konsekuensi prinsip dari kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan.
3.       ELITE DAN MASSA
1)      ELITE
Dalam masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan, sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikutsertakan. Berbicara masalah eliite adalah berbicara masalah pemimpin.
a.    Pengertian
Dalam pengertian umum elite itu menunjukan sekelompokan orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok oarang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
b.    Fungsi elite dalam memegang stategi
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik dalam konteks luas maupun yang lebih sempit, dalam kelompok heterogen maupun homogen selalu ada kecenderungan untuk menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting, memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan dengan massa. Penentuan golongan minoritas ini didasarkan pada penghargaan masyarakat terhadap peranan yang dilancarkan dalam kehidupan masa kini serta adilnya dalam meletakan dasar-dasar kehidupan pada masa-masa yang akan datang. Ada dua macam elite yaitu :
Elite internal menyangkut integrasi moral serta solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu, sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi pencapaian tujuan dan adaptasi, berhubungan dengan problem-problem yang memperlihatkan sifat yang keras, masyarakat lain atau masa depan yang tak tentu.
Kita dapat membedakan elite pemegang strategi secara garis besar sebagai berikut :
a) Elite politik(elite yang berkuasa dalam mencapai tujuan, yang paling berkuasa biasanya disebut elite segala elite)
b) Elite ekonomi, militer, diplomatik dan cendikiawan, (mereka yang berkuasa atau mempunyai pengaruh dalam bidang itu)
c) Elite agama, filsuf, pendidik dan pemuka masyarakat
d) Elite yang dapat memberikan kebutuhan psikilogis, seperti : artis, penulis, tokoh film, olahragawan dan tokoh hiburan dan sebagainya.
2)   MASSA
a) Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara fudamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain.
b)   Hal-hal yang penting dalam massa
Terdapat beberapa hal yang penting sebagai ciri-ciri yang membedakan di dalam massa :
(1)   Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda.
(2)   Massa merupakan kelompok yang anonim, atau lebih tepat, tersusun dari individu-individu yang anonim
(3)   Sedikit sekali interaksi atau bertukar pengalaman antara anggota-anggotanya.
(4)   Very loosely organized, serta tidak bisa bertindak secara bulat atau sebagai suatu satuan seperti halnya crowd.
c)  Peranan individu di dalam massa penting sekali kenyataan bahwa massa adalah terdiri dari individu-individu yang menyebar secara luas di berbagi kelompok-kelompok dan kebudayaan-kebudayaan setempat.
d)   Masyarakat dan massa
Dari karakteristik yang singkat ini bisa dilihat bahwa massa merupakan gambaran kosong dari suatu masyarakat atau persekutuan.
e)   Hakikat dan perilaku massa
Timbul pertanyaan, bagaimana massa bertingkah laku. Secara paradoksial, bentu perilaku massa terletak pada garis aktivitas individual dan bukan pada tindakan bersama.
f)    Peranan elite terhadap massa
   Elite sebagai minioritas yang memiliki kualifikasi tertentu yang eksistensinya sebagai kelompok penentu dan berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh masyarakat pendukungnya. Dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok yang berkuasa dan kelompok penentu.
    4.     PEMBAGIAN PENDAPATAN 
1)      KOMPONEN PENDAPATAN
Pada dasarnya dalam kehidupan ekonomi itu, hanya ada dua kelompok, yaitu rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen. Dalam rumah tangga produsen dilakukan proses produksi. Pemilik faktor produksi yang telah menyerahkan atau mengikutsertakan faktor produksinya ke dalam proses produksi akan memperoleh balas jasa.
2)    PERHITUNGAN PENDAPATAN
    Apabila diteliti lebih lanjut, masih terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya upah atau sewa tanah, walaupun hasil yang dapat diperolehnya tetap. Namun demikian, tingkat upah atau sewa tanah itu tidak bergerak bebas naik terus-menerus.
a.   Sewa tanah
Bunga tanah atau sewa tanah adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik tanah, karena ia telah menyewakan tanahnya kepada penggarap. Pendapatan yang diterima tersebut hanya semata-mata karena hak milik dan bukan karena ia ikut serta menyumbang jasanya dalam proses produksi.
b.   Upah
Upah adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh buruh, karena menyumbangkan tenaganya dalam proses produksi.
c.    Bunga modal
Sewa modal atau bunga adalah bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh pemilik modal, karena telah meminjamkan modalnya dalam proses produksi. Modal yang ikut serta dalam proses produksi akan memperbesar hasil produksi.
d.   Laba pengusaha
Pengusaha memperoleh balas jasa yang berupa keuntungan, karena telah mengorganisasi faktor-faktor produksi dalam melakukan proses produksi.
3)      DISTRIBUSI PENDAPATAN
Setelah dilakukan perhitungan pendapatan nasional, maka dapat diketahui kegiatan produksi dan struktur perekonomian suatu negara. Lebih lanjut akan mempermudah perancangan perekonomian negara, karena telah diketahui bahan-bahan/keterangan mengenai situasi ekonomi baik secara marko maupun sektoral. Sektor mana yang memperoleh bagian pendapatan nasional yang terbanyak.