Komunikasi

KOMUNIKASI adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".

Manusia dan Harapan

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.

Manusia dan Pandangan Hidup

Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.

Penderitaan

Pada saat ini masih saja banyak pengemis-pengemis, gelandangan, dan pemulung di sekitar kita. Bahkan jumlahnya tidak sedikit seperti yang kita kira, hampir di setiap sudut jalan banyak kita lihat mereka dengan penuh harapan dalam pekerjaan yang mereka lakukan tersebut.

Keadilan

Al- 'Adl (Tuhan Yang Maha Adil) Allah menyifatkan diri-Nya sebagai sifat mubalaghah, yakni bersifat adil yang sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya.

HoloLens 'Kacamata Hologram'

Hololens merupakan teknologi komputasi yang dikembangkan oleh microsoft, mengadofsi bentuk kacamata seperti google glass, tetapi desainya sangat berbeda, hololens dapat menunjukkan berbagai informasi dalam bentuk 3D, yang hanya dapat dilihat oleh penggunanya.

Sabtu, 26 September 2015

Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan



   

A. PENDAHULUAN
     Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam pokok bahasan ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat perkembangan kebudayaan.

B. PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1.    Kematian 
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yakni :
a)  Tingkat Kematian Kasar(Crude Death Rate/CRD)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000 orang.

dengan rumus sebagai berikut :
D  : jumlah kematian
Pm : jumlah penduduk pertengahan tahun


Penduduk pertengahan tahun ini dapat di cari dengan rumus sebagai berikut :
P1  : jumlah penduduk pada awal tahun
P2  : jumlah penduduk pada akhir tahun


b)  Tingkat Kematian Khusus(Age Specific Death Rate
Umpama laki-laki berusia 85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati dari pada laki-laki umur 25 tahun. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka di gunakan tingkat kematian menurut umum(Specific Death Rate). Adapun cara menghitungnya yaitu :
D1 : kematian penduduk kelompok umur 1
Pm1 : jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok 1
K : konstanta (1000)
 
   
2.    Fetilitas(Kelahiran Hidup)
Pengukuran fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
·         Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi yang meninggal sesaat setelah dilahirkan.
·         Menuanya umur wanita tidak memungkinkan untuk tidak mempunyai anak lagi.
·         Dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya di terjemahkan sebagai kesuburan.
1.        Facundity(kesuburan)
Facundity adalah kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
2.        Fertility(fertilitas)
Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita/sekelompok wanita. Adapun cara untuk menghitung fertilitas, yaitu :
·         Tingkat Kelahiran Kasar(Crude Birth Rate/CBR) adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut, dapat dihitung dengan cara :
D     : jumlah kematian
Pm     : jumlah penduduk pertengahan tahun
·         Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif (15-49 th), dapat dihitung dengan cara :

·         Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertility Rate/ASFR), menunjukkan banyak kelahiran dari kelompok wanita umur 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik karena pengaruh variasi kelompok umur dapat dihilangkan, bisa dihitung dengan cara :
B1 : jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur 1 tahun
Fm1 : jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun kelompok umur 1
K : konstanta (1000)

3.        Migrasi
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi.
Migrasi ini adalah merupakan akibat dari keadaan liingkungan alam yang kurang menguntungkan.
Langkah-langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pndah ke daerah lain atau kawasan lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor-faktor sebagai berikut :
·         Persediaan sumber alam
·         Lingkungan sosial budaya
·         Potensi ekonomi & alat masa depan
Akibat Migrasi
a.       Urbanisasi
Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan.
b.      Transmigrasi
Transmigrasi (migrasi dari daerah padat penduduk ke daerah yang jarang penduduknya) hal ini biasanya dilakukan oleh orang-orang kota sebagai pengembangan suatu usaha.

4.      Struktur Penduduk
Ada tiga jenis struktur penduduk, yaitu :
Ø  Piramida penduduk muda, menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Angka kelahiran lebih banyak dari angka kematian.
Ø  Piramida penduduk stasioner, menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian renda dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
Ø  Piramida penduduk tua, menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.
Rasio Ketergantungan (Depedency of Ratio)
Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan dengan cara :

Sebagai ukuran rasio ketergantungan dapat dibedakan jadi dua, yaitu jika DR kurang dari 62,33% adalah baik dan DR lebih dari 62,33% adalah jelek. Makin tinggi penduduk usia muda, angka ketergantungan semakin kecil dan sebaliknya.
C. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
a.    Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
1.      Zaman Batu sampai Zaman Logam
Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa indonesia, mulai dari zaman batu sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan waktu pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam:
·      Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Zaman Batu Tua (Paleolitikum), pada zaman ini masih kental sekali budaya berburu dengan alat-alat yang masih sangat sederhana, alat-alat pada zaman ini baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, seperti kapak genggam. 
·      Zaman Batu Muda (Neolitikum)
 Zaman Batu Muda (Neolitikum) benar-benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia, karna pada zaman ini manusia sudah mulai hidup menetap, membentuk kelompok masyarakat, bertani dan beternak menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.



b.        Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
1.    Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Hindu yang berasal dari India itu berlangsung secara luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5 agama Budha masuk ke Indonesia khusunya pada Pulau Jawa. Budha bisa dikatakan lebih maju daripada Hindu, karna dalam Budha tidak memandang adanya kasta-kasta. Walaupun demikian, kedua agama itu tumbuh dan berkembang secara damai, baik Hindu maupun Budha banyak melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, salah satunya adalah Candi Borobudur sebagai Candi Budha terbesar di Asia Tenggara.
2.    Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Titik penyebaran Islam pada abad itu berada dipulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Pulau Jawa berlangsung secara damai sebab negara Indonesia mempunyai sikap toleransi yang tinggi. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang dapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan Islm memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
c.         Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebdayaan barat. Awal mula kebudayaan ini adalah kolonialis/penjajahan dari bangsa Belanda, mulai dari penguasaan dan kekuasaan perdagangan Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota provinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota pusat pemerintahan, terutama di jawa, sulawesi utara dan maluku berkembang dua lapisan sosial.
1.    Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh
2.    Lapisan sosial kaum pegawai
Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial
Namun, sudah menjadi watak dan kepribadian Timur, masyarakat Jawa khususnya ketika mendapat budaya dari luar, budaya yang dimilikinya tidak diabaikan, melainkan disesuaikan kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan lamanya. Pada tanggal 24 Desember 1984, Prof.Dr.A. Mattulada menilai seluruh kebudayaan Indonesia yang tumbuh dari kebudayaan asli Nusantara, Hindu, Budha, Islam, dan Modern yang berbeda-beda konfigurasinya, sekarang dipahami sebagai kebudayaan Bhinneka Tunggal Ika. Namun itu belum sepenuhnya diterima merata sebagai milik nasional, karena kebudayaan modern sekarang yang berpangkal pada ilmu ekonomi dan teknologi dengan ciri otonominya dapat goncang, sehingga merendahkan martabat manusia itu sendiri.